Assa

Era Transformasi Layanan Digital Bagi ASSA

14 January 2021

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur memberikan dampak positif pada kinerja ASSA. Pada tahun 2018, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat kinerja yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,86 triliun, peningkatan sebesar 10,24% jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai Rp 1,69 triliun. Peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tahun 2018 tercatat sebesar Rp 143,51 miliar, naik 39,06% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 103,20 miliar.

Peningkatan kinerja ini sangat didukung oleh pertumbuhan segmen bisnis usaha ASSA, diantaranya; Kenaikan pendapatan jasa penyewaan kendaraan, autopool, dan juru mudi sebesar 12,35% dari Rp.1,25 triliun di tahun 2017 menjadi Rp 1,40 triliun di tahun 2018. Kenaikkan penjualan kendaraan bekas sebesar 32,46% dari Rp 246,14 miliar di tahun 2017 menjadi Rp 326,04 miliar di tahun 2018. Bisnis unit Jasa lelang juga memberikan kontribusi yang sangat baik, dengan peningkatan sebesar 46,36% dari Rp 39,76 miliar di tahun 2017 menjadi Rp 58,18 miliar di tahun 2018. Adapun penurunan pendapatan pada segmen logistik sebesar 16,96% yang semula Rp 237,88 miliar di tahun 2017 menjadi Rp 197,55 miliar di tahun 2018.

Tahun 2018 menjadi era transformasi layanan digital bagi ASSA. Untuk meningkatkan kinerja segmen Logistik, ASSA berinvestasi di bisnis parcel delivery di bawah PT Tri Adi Bersama dengan merek dagang “Anter Aja”. Dalam bisnis ini ASSA menggandeng partner salah satu perusahaan logistik terbesar di China dan salah satu pemain e-commerce di Indonesia. Perseroan juga mengembangkan layanan aplikasi sewa online lepas kunci kendaraan bernama “Share Car” dan juga layanan jual beli mobil bekas online lewat situs “caroline-id.com”.

Perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh dan komitmen pemerintah untuk terus membangun sektor infrastruktur yang menghubungkan antar-wilayah di Indonesia membuat tingkat kebutuhan alat transportasi semakin tinggi. Kondisi seperti itu membuat Perseroan optimis bahwa pangsa pasar di bisnis penyewaan kendaraan akan terus berkembang pada tahun 2019. Oleh karenanya Perseroan  berencana untuk membeli 6,500 kendaraan dan berinvestasi pada segmen bisnis digital di tahun 2019 dengan Total Capex senilai Rp 1,6 Triliun.